PEMANFAATAN LIMBAH
MAINAN DAN ELEKTRONIK
SEBAGAI
RPS-RUPAWAN AUTO-MANUAL CLEANER
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini, kemajuan IPTEK telah
meluas ke suluruh penjuru dunia dan merambah dalam berbagai aspek kehidupan. Adanya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang, maka dapat
membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat mengurangi keterbelakangan.
Kondisi seperti ini dapat kita lihat di masyarakat negara-negara maju bahwa kehidupan
mereka telah ditopang oleh kemajuan IPTEK bahkan hampir seluruh aspek kegiatan
rumah tanggga sehari – hari sampai dengan kegiatan industri, perkantoran serta
pemerintahan hampir semuanya mengandalkan IPTEK sehingga dapat dikatakan bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat mewarnai kehidupan masyarakat .
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di suatu negara sangat bergantung kepada kemauan
dan karakter bangsa tersebut terutama kaum generasi mudanya, apakah mereka
memiliki semangat ingin maju dan jiwa kreatif atau hanya sekedar menjalankan
rutinitas kehidupannya belaka. Semangat berinovasi dan sikap kreatif tersebut
sangat perlu ditumbuhkembangkan terutama dikalangan generasi muda supaya mereka
dapat membantu kemajuan bangsanya, hal tersebut bisa dilakukan dari hal – hal
yang sifatnya sederhana misalnya mereka
mau memanfaatkan sampah atau limbah rumah tangga (sampah mainan dan
elektronik) yang tidak berguna dirubah
menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomi dan berteknologi sehingga dapat
dimanfaatkan kembali.
Kemajuan IPTEK dapat
memunculkan produk dan membantu kegiatan
industri bila mana
kita mau berkreasi dan berinovasi, seperti hal di negara Jepang, hal sekecil apapun
mereka manfaatkan, sampah dan limbah-limbah tidak berguna mereka inovasi dan kreasi
sehingga menjadi produk teknologi yang sangat berguna bagi kesejahteraan
masyarakat sehingga tidak mengheranakan bila Jepang menjadi negara industri raksasa
yang berhasil karena kreatifitas masyarakatnya yang dapat memanfaatkan bahan –
bahan yang tidak berguna menjadi barang yang teknologi.
Fakta
membuktikan, bahwa kebanyakan para generasi muda kita belum mau
dan mampu memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar kita , bahkan
mereka cenderung menyia-nyiakannya dan menganggap hanya sampah belaka. Di
negara-negara maju masyarakatnya telah
memiliki kesadaran tinggi untuk mengolah barang bekas menjadi produk yang
bermanfaat (reuse), mereka juga mampu
menggunakan teknologi yang ada untuk meningkatkan produksi barang, sehingga
tidak ada barang yang terbuang percuma karena
mereka mampu mendaur ulang (recycle),
hal tersebut berbeda bilamana dibandingkan dengan kehidupan di negara
berkembang seperti di negara kita selain masyarakatnya belum
memiliki kesadaran tentang arti pentingnya pemanfaatan barang (sampah) diolah
menjadi barang yang bermanfaat dan punya niai ekonomi, mereka belum sepenuhnya
mampu mengembangkan untuk produk teknologi, pada umumnya mereka hanya menjadi konsumen (pengguna) belum mau
dan tidak mengerti proses pembuatannya.
Kurangnya kesadaran masyarakat
terutama kaum generasi
muda
dalam memanfaatkan sampah untuk diolah menjadi produk teknologi yang labih
bermanfaat untuk kmakmuran dan kemajuan bersama perlu ditingkat melalui
kreatifitas dan semangat berkarya. Padahal banyak hal yang dapat dikembangkan oleh masyarakat
misalnya memanfaatkan limbah mainan dan elektronik yang banyak tersedia dan
melimpah di sekitar lingkungan kita untuk
diolah dan dimanfaatkan menjadi barang yang lebih bermanfaat dan
berteknologi, misalnya mainan bekas, radio bekas, TV bekas (rongsokan) di
modifikasi dan diinovasi menjadi robot untuk
memersihkan lantai.
Seperti halnya yang terjadi di
Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal, limbah mainan dan elektronik sudah menjadi
pemandangan biasa yang membosankan untuk dipandang karena banyaknya dan tidak
ada yang dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna. Biasanya, warga Kecamatan
Sukorejo Kabupaten Kendal hanya membuang limbah elektronik dan membakar
mainan-mainan bekas yang sudah tidak terpakai dan menyebabkan polusi dan bau
tak sedap karena sebagian besar mainan terbuat dari bahan plastik. Bila
dimanfaatkan barang rongsokan tersebut
menjadi sesuatu yang berguna berguna seperti digunakan untuk membuat
alat yang dapat memudahkan pekerjaan rumah tangga. Sampai sat ini kesadaran masyarakat khususnya di sukorejo
masih perlu ditingkatkan dalam mensikapi pemanfaatan limbah mainan bekas untuk
diolah menjadi barang yang dapat
bermanfaat misalnya alat yang dapat
membantu pekerjaan rumah.
Berdasarkan pengamatan penulis,
sebagian besar warga masyrakat terutama di lingkungan Kecamatan Sukorejo
memiliki sikap yang kurang peduli terhadap sampah mainan dan elektronik serta
kurang giat untuk membersihkan perabot dan lingkungan rumah. Hal ini cukup
beralasan mengingat untuk melakukan kegiatan pembersihan lantai (mengepel)
misalnya maka perlu waktu dan tenaga yang cukup agar lantai tetap bersih,
selain itu mereka juga ada sosialisasi untuk peningkatan pengetahuan tentang
arti pentingnya pemanfaatan sampah. Masyarakat cenderung menyukai hal-hal yang
bersifat praktis dan mudah, mereka tidak mau bersusah payah untuk mengelola
apalagi mambuat produk hasil daur ulang.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka perlu adanya solusi bagaimana
memanfaatkan limbah mainan bekas dan elektronik yang banyak dan mudah didapat
di sekitar kita untuk olah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dapat mempermudah
pekerjaan rumah tangga, yaitu alat pembersih serbaguna yang berteknologi.
B. Identifikasi Masalah
1. Melimpahnya limbah elektronik dan mainan bekas yang belum dimanfaatkan.
2. Belum ada alat
pembersih serbaguna, seperti untuk membersihkan ruang khusus (seperti lemari
asam)
C. Pembatasan Masalah
1. Memanfaatkan limbah mainan dan
alat elektronik bekas sebagai robot sederhana
2. Membuat alat
pembersih serbaguna
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar
belakang tersebut, penulis rumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Apakah limbah mainan dan elektronik bekas dapat
digunakan sebagai bahan inovasi robot pembersih serbaguna ?
2. Apakah robot yang dikembangkan penulis dapat
digunakan sebagai pembersih serbaguna ?
3. Bagaimana efektifitas robot pembersih yang
dikembangkan penulis dalam proses pembersihan ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penulis melakukan penelitian ini yakni :
1. Memanfaatkan limbah mainan dan elektronik
bekas dapat digunakan sebagai bahan inovasi robot pembersih serbaguna.
2. Mengetahui robot yang dikembangkan penulis
dapat digunakan sebagai pembersih serbaguna.
3. Mengetahui efektifitas robot pembersih yang
dikembangkan penulis dalam proses pembersihan.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelajar
Untuk memotivasi dan
mendongkrak daya kreatifitas pelajar untuk memanfaatkan sesuatu hal mulai dari
yang kecil sehingga dapat menciptakan sesuatu hal yang berguna bagi
kelangsungan masyarakat.
2. Bagi Pendidikan
Sebagai media belajar tambahan dalam hal pemanfaatan
limbah dan sebagai media tambahan praktikum pada materi elektrofisika sekaligus
dengan tujuan dapat meningkatkan kreatifitas siswa untuk menciptakan
teknologi-teknologi inovasi yang dapat menunjang proses pembelajaran.
3. Bagi Masyarakat
Memudahkan masyarakat dengan
menemukan alat inovasi baru untuk memudahkan masyarakat dalam kegiatan
kebersihan, sehingga masyarakat yang tadinya malas untuk melakukan kegiatan
bersih-bersih tidak merasa malas lagi karena mereka dapat lakukan dengan alat
bantu yang praktis dan sangat mudah.
4. Bagi Lingkungan
Membantu menjaga kelestarian lingkungan karena
penulis menggunakan limbah-limbah mainan yang bahannya terutama plastik untuk
menciptakan inovasi alat bantu kebersihan sehingga mengurangi limbah-limbah dan
secara otomatis juga menjaga kebersihan lingkungan.
G. Sistematika Makalah
Makalaha ini penulis susun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I :
Pendahuluan
a. Latar belakang,
b. Identifikasi
Masalah
c. Pembatasan
masalah,
d. Rumusan Masalah
e. Tujuan
penelitian
f. Manfaat Penelitian dan
g. Sistematika
Makalah.
BAB II : Landasan Teori
BAB III : Metode
Penelitian
a.Waktu Penelitian,
b.Tempat Penelitian,
c. Metode pengumpulan Data
BAB IV : Hasil Percobaan dan
Pembahasan
BAB V : Simpulan dan Saran
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Robot
Robot
adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan
pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah
didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan).
Istilah robot berawal bahasa Cheko “robota” yang berarti pekerja atau kuli yang
tidak mengenal lelah atau bosan. Robot biasanya digunakan untuk tugas yang
berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri
digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk
pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah
air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan "cari dan tolong" (search
and rescue), dan untuk pencarian tambang. Dari beberapa definisi, kata kunci yang ada yang dapat
menerangkan pengertian robot adalah:
- Dapat memperoleh informasi dari lingkungan (melalui sensor)
- Dapat diprogram (otomatis maupun manual),
- Dapat melaksanakan beberapa tugas yang berbeda
- Bekerja secara otomatis
- Cerdas (intelligent)
B. Bagian elektronik robot
1.
Resistor
Merupakan komponen elektronika pasif yang
mempunyai fungsi dasar untuk menahan arus listrik atau membagi tegangan.
2.
Kapasitor
Fungsi
dasar kapasitor adalah menyimpan muatan listrik dan satuan kapasitansi yang
digunakan adalah farad. Dengan fungsinya sebagai penyimpan muatan, maka pada
aplikasi dalam rangkaian elektronika pada fungsi tersebut dapat dikembangkan
menjadi filter, waktu tunda (delay) atau pembangkit getaran (osilator).
3. Diode
Berbeda
dengan resistor dan kapasitor, diode termasuk jenis komponen aktif dengan
fungsi utamanya sebagai penyearah. Arus yang bergerak melalui diode hanya dapat
mengalir searah dari bagian positif ke bagian negatif, sedangkan arah
sebaliknya terlambat sehingga terjadi penurunan tegangan.
4. Light Emititing Diode
LED
juga termasuk dalam jenis diode, hanya saja LED akan mengeluarkan cahaya
apabila arus maju terjadi. LED memiliki tegangan maju sesuai dengan spesifikasi
yang disebutkan pada lembar data atau data sheetnya, biasanya 2,5 hingga 3
volt. LED berfungsi sebagai indikator tegangan pada satu titik.
5.
Transistor
Transistor
adalah komponen semikonduktor yang dapat digunakan untuk penguat, rangkaian
pemutus dan penyambung, stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan sebagainya.
Transistor dapat berfungsi sebagai keran listrik yang memungkinkan pengaliran
listrik yang sangat akurat dari sumber listriknya.
6.
Integrated circuit (IC)
IC
atau sirkuit terpadu merupakan rangkaian yang terintergrasi dan terdiri atas
puluhan bahkan ratusan transistor yang terintegrasi dalam satu keping kemasan.
B. Limbah
Limbah padat lebih
dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak
memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari
bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap
lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan
terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah
tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
C.
Limbah Elektronik
Sampah
elektronik merupakan jenis sampah yang berasal dari barang-barang elektronik
yang telah rusak, maupun tidak dipakai lagi oleh penggunanya. (http://www.meta.wikipedia.org/ewaste/#). Barang-barang bekas berupa
komputer, air conditioner (AC), mobile phone, TV, tape recorder, monitor,
kulkas, komponen-komponen mainan bekas, dan lainnya masuk kedalam kategori
sampah elektronik. Barang-barang tersebut setelah tidak digunakan lagi
sebenarnya memiliki nilai ekonomis dimana material-material yang terkandung di
dalamnya masih dapat digunakan untuk menghasilkan barang elektronik lainnya.
Hal
utama yang menjadi permasalahan adalah limbah-limbah elektronik tersebut
memiliki potensi bahaya karena kandungan logam berat yang dimilikinya, misalnya
Pb, Hg, Cd, Cr, PBB, dan PBDE. Logam-logam tersebut memiliki efek karsinogen
(zat pemicu kanker) dan kandungan racun yang tinggi yang tidak hanya berbahaya
bagi lingkungan namun juga bagi kesehatan.
Sampah
elektronik dunia diperkirakan mencapai 50 juta per tahun, dan ironisnya sampah
elektronik ini cenderung dibuang oleh negara-negara kaya kepada negara-negara
miskin di Afrika. Sehingga dampak negatif dari sampah elektronik ini mengimbas
kepada masyarakat disana selagi kita belum bisa menemukan solusi apa yang tepat
untuk mengelola sampah elektronik ini.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Waktu Penelitian.
Adapun
pelaksaan penelitian yang penulis lakukan kurang lebih
selama 84 hari mulai dari tanggal 4 Juni 2012 sampai tanggal 27 Agustus 2012.
Hal ini dilakukan untuk memperoleh data penelitian yang dibutuhkan sebagai
bahan penelitian yang dilaksanakan penulis.
B.
Tempat Penelitian
Tempat atau lokasi penelitian
berada di Kabupaten Kendal, khususnya di Kecamatan Sukorejo. Kecamatan Sukorejo
dipilih sebagai objek kajian penelitian karena di daerah tersebut terdapat
banyak limbah mainan dan elektronik yang tidak termanfaatkan dan sebagian besar
warganya kurang memperhatikan kebersihan dan merasa malas untuk melakukan
kegiatan kebersihan rumah.
C.
Metode Pengumpulan Data
Dalam
mencari dan mengumpulkan data penelitian penulis menggunakan beberapa metode
penelitian, yaitu : study literatur, observasi (observation), wawancara (interview),
dan percobaan (experiment).
a.
Study Literatur
Metode
pencarian data dengan study literatur, penulis lakukan untuk memperoleh data tentang
elektro dan robotika. Study literatur dimaksudkan agar hasil penelitian
benar-benar sesuai dengan teori yang sudah ada dan mendapatkan hasil penelitian
yang optimal serta dapat dipertanggungjawabkan validitasnya.
b. Observasi
(Observation)
Sebelum melakukan wawancara dan
percobaan, penulis melakukan kegiatan observasi. Penulis mengamati daerah
Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal karena banyaknya limbah mainan dan
elektronik. yang tidak termanfaatkan. Selain itu, penulis juga mengamati
banyaknya para warga di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal yang merasa malas
melakukan kegiatan kebersihan rumah.
c.
Wawancara (interview)
Dalam
mengumpulkan data, penulis menggunaan metode wawancara untuk memperoleh data
dari narasumber. Adapun para narasumber yang diwawancarai adalah sebagai
berikut :
a)
Bapak Mujahidin, Sarjana elektro di SMA
Negeri 1 Sukorejo.
b)
Bapak Bangun, ahli elektro robotika di
Kecamatan Sukorejo.
c)
Mas Hakim, ahli elektro di Kecamatan
Sukorejo.
d)
Ibu Dyah Sri, warga yang merasa malas
melakukan bersih rumah.
e)
Mas Aldi, Ahli elektronik di Kecamatan
Sukorejo.
f)
Ibu Titik, warga yang merasa malas
melakukan bersih rumah.
g)
Bapak Widi, petugas kebersihan di
Kecamatan Sukorejo.
d. Percobaan
(Experiment)
Dalam penelitian ini, penulis
melakukan percobaan membuat robot pembersih menggunakan limbah-limbah mainan
bekas dan menguji dan membandingkan kerja robot pembersih yang dikembangkan
penulis dengan alat pembersih yang sudah ada dan cara bersih-bersih manual.
Dalam percobaan pertama alat dan
bahannya adalah sebagai berikut :
Alat :
·
Obeng + dan –
·
Tang
·
Gunting
·
Pisau
·
Solder
·
Lem Tembak
·
Alat Tulis
·
Kamera
·
Lampu
Bahan :
·
PCB remot 49 MHz 1 buah
·
PCB RC 49Mhz 1 buah
·
Body Mobil Radio Kontrol 1 buah
·
Kancing baju flip flop 8 buah
·
IC 1 Buah
·
Sakelar rocker switch 4 buah
·
Oksilator 1 buah
·
Resistor 10K 25 Buah
·
Diode IN 4148 10 buah
·
Diode 5 ampere 2 buah
·
Pendingin 1 buah
·
Sensor LDR 2 buah
·
Lampu LED 2 buah
·
8 buah ban mobil mainan
·
2 buah botol Sampo kosong
·
Antena radio 2 buah
·
Kabel kecil 2m
·
Body kereta/mobil mainan 3 buah
·
Dinamo mainan 1 buah
·
20 Sekrup
·
Batu Baterai 9V
·
Kain Pel 2 buah
·
Tenol 50cm
·
Sikat cuci 1 buah
·
Busa 90cm
·
Pembersih botol 2 buah
·
Kawat 1m
·
Kemoceng 1 buah
·
Besi ban mainan 20 buah
·
Body mainan-mainan plastik bekas
Berikut
Langkah perakitan secara singkat :
· Susun
PCB 49 Mhz, Oksilator, dan dinamo di body mobil remot.
· Pasang
diode 5 ampere di PCB 49Mhz dan resistor pada bagian maju,mundur,kiri, dan
kanan pada PCB 49Mhz.
· Pasang
PCB pengirim 49Mhz pada remot kontrol.
· Hubungkan
antara kendali di PCB 49Mhz ke oksilator guna membuat gerak maju, mundur, dan
belokan otomatis.
· Pasang
kedua LED dan LDR di sisi kanan dan kiri. Lalu hubungkan ke PCB sensor line.
· Pasang
2 buah LED panjang untuk kontrol sensor line.
· Pasang
2 saklar di bagian depan dan 2 saklar di bagian belakang dan hubungkan ke PCB.
· Pasang
kancing flip flop ke masing-masing ban mobil sebanyak 2 buah per ban.
· Pasang
alat-alat pembersih di tubuh robot.
· Pasang
botol sampo bekas di atas tubuh robot untuk penyimpan air.
· Pasang
aki kering di tubuh mobil sebagai sumber energi, lalu hubungken dengan PCB
49Mhz.
· Pasang
potensio 100k pada PCB mobil remot untuk mengatur kecepatan
· Pasang
potensio 10k pada PCB mobil remot untuk mengatur jarak jangkau flip flop pel.
· Pasang
sakelar kecil untuk on/off di samping body.
Setelah melakukan percobaan
pertama, penulis melakukan percobaan kedua yaitu menguji dan membandingkan
kerja robot pembersih yang dikembangkan penulis dengan alat pembersih yang
sudah ada dan cara pembersihan manual. Proses pembersihan yang penulis
bandingkan yaitu pengepel lantai, pencuci piring, pengering piring, pembersih
botol, pembersih meja(kemoceng) dan pembersih sepatu. Adapun alat yang
digunakan penulis adalah sebagai berikut :
Alat :
Ø Robot
pembersih yang dikembangkan penulis.
Ø Alat
pel
Ø Ember
Ø Busa
Pencuci piring
Ø Kain
untuk mengeringkan alat dapur
Ø Alat
pembersih kaca
Ø Kamera
Digital
Ø Stopwatch
BAB
IV
HASIL
PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
Dari percobaan pertama
yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan melakukan percobaan membuat robot
pembersih menggunakan bahan-bahan dari limbah mainan dan elektronik yang sudah
tidak terpakai dihasilkan robot pembersih serbaguna yang diberi nama RPS
RUPAWAN auto-manual cleaner. Nama RPS RUPAWAN dipilih karena merupakan
singkatan dari Robot Pembersih Serbaguna (RPS) dan RUPAWAN merupakan sengkatan
dari nama peneliti yaitu Rissaldy, Bayu Pamungkas, dan Hemawan. Sedangkan pemberian nama auto-manual karena robot yang
dikembangkan penulis mempunyai 2 sistem kerja dengan otomatis ( menggunakan
sensor line follow) dan manual
(remot).
Setelah
percobaan pertama berhasil, penulis melakukan percobaan kedua yaitu menguji dan
membandingkan kerja robot pembersih yang dikembangkan penulis dengan alat
pembersih yang sudah ada dan cara pembersihan manual. Berikut hasil
perbandingannya :
Tabel 1. Perbandingan RPS dengan Manual
No.
|
Kegiatan
|
Manual
|
RPS
RUPAWAN
|
||
Waktu
|
|
Waktu
|
|
||
1.
|
Mengepel
lantai
|
15 menit
|
9
x 6 m
|
14
menit
(Otomatis)
12
menit
(remote)
|
9
x 6 m
9
x 6 m
|
2.
|
Penyabunan
dan pengeringan piring
|
10
menit
|
42
piring
53
gelas
|
10
menit
|
64
piring
73gelas
|
3.
|
Pembersihan
botol
|
5
menit
|
11
botol
|
5
menit
|
25
botol
|
4.
|
Membersihkan
permukaan benda (perbandingan dengan kemoceng)
|
10
menit
|
25m²
|
10
menit
|
35m²
|
5.
|
Pembersih
sepatu
|
10
menit
|
4
pasang sepatu vantovel
|
10
menit
|
6
pasang sepatu vantovel
|
Tabel 2. Kelebihan dan kekurangan RPS
No.
|
Kegiatan
|
Kelebihan
RPS RUPAWAN
|
Kekurangan
RPS RUPAWAN
|
1.
|
Mengepel
lantai
|
Ø Lebih
Mudah
Ø Dapat
mengepel dengan santai karena menggunakan sensor penjejak dan dapat
dikendalikan dengan remot
Ø Otomatis
ketika menabrak akan mencari jalan sendiri karena menggunakan sensor otomatis
Ø Beergerak
filp flop seperti pel manual
Ø Lebih
Cepat
Ø Hasil
bersih
Ø Dapat
langsung kering
Ø Tidak
melelahkan
|
Ø Jika
ada noda bandel seperti permen karet sedikit sulit hilangnya
Ø Pengisian
air sabun masih manual
Ø Terkadang
sensor tidak dapat membaca ketika berbelok jika garis lantai terlalu tipis
sehingga harus di kontrol menggunakan remot
Ø Sensor
harus pada garis yang gelap dan cukup lebar.
|
2.
|
Penyabunan
dan pengeringan pencucian piring
|
Ø Lebih
cepat
Ø Lebih
mudah
Ø Hasil
bersih karena pemutar menggunakan prinsip flip flop
Ø Hemat
sabun
|
Ø Dalam
pembilasan dari sabun masih harus manual.
|
3.
|
Pembersihan
botol
|
Ø Cepat
Ø Mudah
Ø Lebih
Bersih
|
|
4.
|
Membersihkan
permukaan benda (perbandingan dengan kemoceng)
|
Ø Hasil
lebih bersih
Ø Lebih
Mudah dan Cepat
Ø Tidak
terlalu banyak menggerakkan tangan sehingga tidak lelah
|
|
5.
|
Pembersih
sepatu
|
Ø Lebih
mudah
Ø Pada
bagian kanan untuk membersihkan dan bagian kiri untuk menghitamkan sehingga
cepat dan praktis
|
Ø Untuk
noda yang bandel masih sulit dihilangkan.
|
6
|
Membersihkan ruang khusus (lemari asam)
|
Ø Tidak berbahaya
Ø Hasil bersih
Ø Praktis
|
|
B. Pembahasan
1. Dalam pembuatan RPS, bahan yang digunakan
penulis hampir seluruhnya adalah limbah. Adapun limbah-limbah yang digunakan
seperti body mainan-mainan bekas, besi mainan bekas, ban-ban mainan bekas, PCB
pada mainan bekas, bagian-bagian elektronik mainan bekas, dan lain-lain. Karena
terbuat dari limbah-limbah mainan plastik yang tidak terpakai, otomatis hal ini
akan lebih ramah lingkungan sekaligus didukung penggunaan aki kering yang sudah
diubah penulis menjadi hemat energi dan ramah lingkungan. Setelah robot yang
dikembangkan penulis selesai, penulis melakukan uji coba untuk menguji robot.
Setelah diuji ternyata robot yang dikembangkan penulis memiliki hasil yang
maksimal. Hal ini membuktikan bahwa limbah-limbah mainan bekas dan elektronik
dapat digunakan sebagai bahan RPS. Adapun kelebihan RPS RUPAWAN secara
keseluruhan yaitu tahan air, lebih praktis, dan mempercepat pekerjaan, ramah
lingkungan karena memanfaatkan limbah, dan dapat digunakan untuk macam-macam
jenis kebersihan. Dan kekurangan dari RPS RUPAWAN adalah masih perlu energi
walaupun sudah diubah menjadi hemat energi, dalam pembersihan tertentu hasil
masih kurang maksimal.
2. Dalam perakitan, penulis merakit RPS
diutamakan untuk melakukan kegiatan pengepelan dan pembersih ruangan berbahaya seperti pada ruang
radioaktif dan lemari asam. Selain itu, penulis juga
merancang agar memiliki banyak fungsi seperti pembersih sepatu, pembersih
piring dan gelas, pembersih botol, dan pembersih permukaan benda sehingga
menjadi pembersih serbaguna.
Setelah
melakukan perakitan, penulis menguji masing-masing fungsi. Dan hasilnya
memiliki kemampuan yang lebih. Hasil percobaan ini membuktikan bahwa robot yang
dikembangkan penulis dapat digunakan sebagai pembersih serbaguna.
3. Dalam melakukan pembersihan, RPS RUPAWAN
mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya adalah hasil
lebih banyak, lebih mudah, praktis, dalam pengepelan dapat dengan santai, lebih
cepat dan hemat waktu, dalam proses pengepelan dapat sekaligus langsung
mengeringkan lantai, hasil bersih, dan memanfaatkan limbah sehingga mengurangi
limbah. Selain itu, penulis rancang RPS RUPAWAN menggunakan sensor penjejak dan
otomatis sehingga aman
dan tidak membahayakan ketika dalam proses pembersihan ruang khusus yang
berbahaya seperti ruang radioaktif dan lemari asam,
lalu penulis juga menambahkan fungsi remot kontrol. Sensor penjejak ditujukan
agar pel dapat otomatis mengepel mengikuti garis lantai. Lalu sensor otomatis
penulis rancang agar mobil otomatis mundur dan mencari jalan lain ketika bagian
depan menabrak sesuatu dan maju ketika bagian belakang yang menabrak. Remot
kontrol penulis fungsikan sebagai jaga-jaga jika sensor sewaktu berbelok tidak
bisa membaca garis lantai biasanya yang terlalu tipis dan untuk medan yang
terlalu banyak liku-likunya. Beberapa kekurangannya hanya dalam noda bandel
sedikit sulit hilangnya dan beberapa proses seperti pengisian ulang air sabun
pel, pembilasan piring dan gelas masih harus dikerjakan secara manual. Lalu
biasanya jika garis lantai terlalu tipis, ketika berbelok sensor tidak optimal
membacanya sehingga harus diremot. Jika dihitung antara banyak kelebihan dan
beberapa kekurangan kecil tentu saja memiliki efektifitas yang tinggi. Selain
itu, RPS RUPAWAN juga memiliki fitur yang tidak dapat dilakukan secara manual
seperti pel cepat kering, penyabun, otomatis membaca garis lantai, otomatis
mencari jalan ketika menabrak, pel kontrol dan sensor, pencuci sekaligus
pengering piring dan gelas.
BAB
V
SIMPULAN
DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan
percobaan penulis dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Setelah melakukan preakitan limbah-limbah
mainan dan elektronik, penulis menguji robot buatan penulis dan robot dapat
beroperasi dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa limbah mainan bekas dan
elektronik dapat digunakan sebagai bahan robot pembersih serbaguna.
2. Setelah melakukan beberapa percobaan berbagai
macam pembersihan, robot yang dikembangkan penulis dapat membersihkan secara
maksimal sehingga robot yang dikembangkan penulis dapat digunakan sebagai
pembersih serbaguna.
3. Robot yang dikembangkan penulis memanfaatkan
limbah sehingga mengurangi limbah. Selain itu, melalui percobaan yang telah
dilakukan penulis menunjukan hasil pembersihan robot pembersih yang
dikembangkan penulis memiliki banyak kelebihan seperti aman, praktis, lebih cepat, mudah, dengan
sensor otomatis dan kendali jarak jauh, dan hasil maksimal, sehingga robot
pembersih yang dikembangkan penulis memiliki efektifitas yang tinggi.
B. SARAN
1. Robot
pembersih ini masih perlu dikembangkan agar dapat diaplikasikan secara nyata
dan luas oleh semua, untuk itu perlu ada dukungan dari masyarakat, peneliti,
maupun pemerintah agar robot pembersih yang dikembangkan penulis dapat
tersosialisasikan dan terealisasikan dengann baik.
2.
Hasil
penelitian ini masih bersifat sederhana maka masih perlu adanya penelitian
lanjutan tentang robot pembersih dapat menyempurkan kekurangan-kekurangan dan meningkat kualitasnya.
3. Diharapkan kepada para pelajar untuk lebih mencintai
penelitian agar dapat menginovasi dan
mememukan hal baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas sehingga dapat membantu
dalam proses kemajuan bangsa.
4. Kepada masyarakat
luas diharapkan dapat memanfaatkan benda-benda
yang dianggap sampah menjadi barang atau produk yang lebih berguna untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Nalwan, Andi.
2012. Teknik Rancang Bangun Robot Tingkat
Dasar. Yogyakarta : ANDI
Yogyakarta.
Rincian
Pengeluaran
Pembuatan
robot menggunakan limbah atau bahan
bekas dengan rincian beaya pengeluaran :
No
|
Nama Barang
|
Jumlah
|
Harga
|
1.
|
PCB Mobil remote 49MHz
|
1
|
Rp. 35.000,00
|
2.
|
Body mobil remote
|
1
|
Rp. 30.000,00
|
3.
|
PCB remote kontrol 1set 49Mhz
|
1
|
Rp. 30.000,00
|
4.
|
Ban mobil mainan besar
|
8
|
Rp. 20.000,00
|
5.
|
2 motor penggerak kecil
|
2
|
Rp. 40.000,00
|
6.
|
Kabel kecil
|
4m
|
Rp. 8.000,00
|
7.
|
PCB kosong
|
2
|
Rp. 5.000,00
|
8.
|
Potensio 100k
|
1
|
Rp. 1.000,00
|
9.
|
Potensio 10k
|
1
|
Rp. 1.000,00
|
10.
|
Resistor 10k
|
30
|
Rp. 4.500,00
|
11.
|
Diode 5 ampere
|
2
|
Rp. 4.000,00
|
12.
|
Diode IN 4148
|
10
|
Rp. 1.500,00
|
13.
|
Sakelar rocker switch
|
5
|
Rp. 15.000,00
|
14.
|
LDR ukuran sedang
|
4
|
Rp. 6.000,00
|
15.
|
D 313
|
1
|
Rp. 2.000,00
|
16.
|
Pot Mono
|
2
|
Rp. 4.000,00
|
17.
|
Aki kering 6V
|
1
|
Rp. 42.000,00
|
18.
|
4017
|
1
|
Rp. 3.500,00
|
19.
|
Elco
|
2
|
Rp. 800,00
|
20.
|
555
|
1
|
Rp. 2.000,00
|
21.
|
capit charger
|
2 psang
|
Rp. 3.000,00
|
22.
|
IC
|
1
|
Rp. 5.500,00
|
23.
|
Lempeng Pendingin
|
1
|
Rp. 8.000,00
|
24.
|
Batu baterai 9V
|
1
|
Rp. 20.000,00
|
25.
|
Sekrup kecil
|
20
|
Rp. 2.000.00
|
26.
|
Lempeng penutup (besi)
|
50cm²
|
Rp. 12.500,00
|
27.
|
LED 3 lampu biru/putih
|
3
|
Rp. 12.000,00
|
28.
|
Kancing baju tempel
|
16
|
Rp. 6.000,00
|
29.
|
Relay
|
2
|
Rp. 8.000,00
|
30.
|
Lap Pel
|
1
|
Rp. 4.000,00
|
31.
|
Pembersih Botol
|
1
|
Rp. 3.000,00
|
32.
|
Busa
|
1
|
Rp. 4.500,00
|
33.
|
Kanibo
|
1
|
Rp. 7.000,00
|
34.
|
Sikat sepatu
|
1
|
Rp. 3.500,00
|
35.
|
Kemoceng
|
1
|
Rp. 5.000,00
|
36.
|
Lem glue gun dan tenol
|
1m
|
Rp. 10.000,00
|
Jumlah
|
Rp.
369.300,00
|
Curiculum
Vitae
Nama : Zenith Dito Rissaldy
Tempat Tanggal
Lahir : Kendal, 13 Mei 1996
Alamat Rumah : Jalan Sukorejo RT
06/07 Sukorejo Kendal 51363
Agama
:
Islam
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Kelas : XI IPA
3
NIS : 5394
NISN :
9945995084
Handphone : 0852 9120 6000
Telepon : (0294) 452076
Sekolah : SMA Negeri
1 Sukorejo Kendal
Alamat Sekolah : Jalan Banaran 5 Sukorejo
Kendal 51363
Telp/Fax : (0295) 452 091
Prestasi dalam karya ilmiah :1. Juara 1 Lomba Karya Ilmiah
Kewirausahaan SMA/Sederajat
tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2011
2. Juara 1 Olimpiade Penelitian Siswa
Indonesia tingkat
Kabupaten Kendal bidang IPS dan Humaniora
2011
3. Juara 1 Lomba Karya Ilmiah Lingkungan Hidup
SMA/Sederajat tingkat Provinsi Jawa Tengah
tahun 2012
4. Juara 1
Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia tingkat
Kabupaten
bidang Sains Terapan 2012
5. Finalis LKTI
FPMIPA UPI 2011
Nama : Riski Hemawan
Tempat Tanggal
Lahir : Kendal, 14 Oktober
1995
Alamat Rumah : Tlangu Rt 05/05
Sukorejo Kendal
Agama
:
Islam
Jenis
Kelamin :
Laki-laki
Kelas : XI IPS
2
NIS : 5459
NISN :
Handphone : 0878 3100 2529
Telepon : -
Sekolah : SMA Negeri
1 Sukorejo Kendal
Alamat Sekolah : Jalan Banaran 5 Sukorejo
Kendal 51363
Telp/Fax : (0295) 452 091
Prestasi dalam
karya ilmiah : 1. Juara 1 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia
tingkat
Kabupaten
bidang Sains Terapan 2012
2. Finalis OPSI bidang
Sains Terapan tahun 2011.
Nama :
Bayu Pamungkas
Tempat Tanggal
Lahir : Kendal, 31 Maret 1996
Alamat Rumah : Jalan Selokaton RT 13/02
Sukorejo Kendal 51363
Agama
:
Islam
Jenis
Kelamin :
Laki-laki
Kelas : XI IPA
3
NIS : 5364
NISN : 9966593783
Handphone : 0878 3235 2629
Telepon : -
Sekolah : SMA Negeri
1 Sukorejo Kendal
Alamat Sekolah : Jalan Banaran 5 Sukorejo
Kendal 51363
Telp/Fax : (0295) 452 091
Prestasi dalam
karya ilmiah : 1. Juara 1 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia
tingkat
Kabupaten
bidang Sains Terapan 2012
2. Finalis LKTI FPMIPA UPI 2011
Terimakasih sangat bermanfaat! :)
ReplyDelete