Friday, March 25, 2016

CONTOH MAKALAH PEMENANG BIDANG IPS HUMANIORA OPSI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012

 Umniyah Rihadatul A,   Titin DwijayantSidha Dhaneswara S.
Pemenang Lomba  Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia OPSI Provinsi Jawa Tengah  Tahun 2012 Bidang penelitian Humaniora SMA Negeri 1 Sukorejo
Penelilian: ALAT PENCACAH LIMBAH PERTANIAN

Description: F:\GB ALAT PERONTOK XC\DSC04937.JPG

 
                                                                                   BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang Masalah
               Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah tropik yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik dan kutub. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati, menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari tiga negara dengan tingkat keanekaragaman tertinggi yaitu Brazil dan Zaire. Tingginya biodiversitas ini, dapat kita lihat dengan beranekaragamnya flora yang tumbuh di Indonesia, mulai dari flora konvensional hingga flora dalam bidang pertanian. Hal ini merupakan faktor penunjuk tingginya Sumber Daya Alam yang ada. Disamping Sumber Daya Alamnya yang tinggi, Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia yang tinggi pula. Sehingga memunculkan berbagai kalangan, mulai dari kalangan atas, menengah (petani) hingga kalangan pelajar.
               Pulau Jawa adalah salah satu contoh tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia. Berbagai jenis flora dan fauna dengan berbagai karakteristik tumbuh disini. Dengan kondisi alamnya yang subur menjadikan Jawa cocok dalam perkembangbiakan berbagai fauna serta flora, khususnya dalam sektor pertanian.
               Berdasarkan hasil pengamatan penulis, Kendal merupakan suatu daerah yang komoditas hasil pertaniannya beraneka ragam, meliputi padi, jambu, tembakau, kacang tanah, jagung dan berbagai jenis tanaman palawija lainnya. Hal ini terlihat saat musim panen tiba, jumlah produksi tanaman pertanian di Kabupaten Kendal sangat melimpah.
               Melimpahnya hasil panen wilayah Kendal sendiri akan berdampak langsung pada penumpukan berbagai macam limbah pertanian. Misalnya di Gebangan Sukorejo Kendal, hasil panen jagung mencapai 3 ton/hari. Selama ini masyarakat hanya memanfaatkan jagungnya saja, bagian bonggol dan serabutnya belum dimanfaatkan sehingga mengakibatkan penumpukan limbah.

 
               Hal ini jika dibiarkan secara terus menerus akan berakibat fatal diberbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penulis berinovasi untuk membuat alat sederhana yang bermanfaat dikalangan petani maupun dikalangan pelajar. Alat tersebut adalah alat pencacah limbah pertanian sederhana, manfaat alat pencacah dikalangan petani adalah ketika limbah pertanian sering dibuang percuma oleh para petani, karena dengan adanya alat ini petani bisa mencacah limbah tersebut. Salah satu contohnya adalah bonggol jagung, limbah tersebut jika dicacah kemudian diolah bisa menghasilkan tepung yang mampu dijadikan sebagai pakan sapi. Selain dikalangan petani, alat tersebut juga bermanfaat dikalangan pelajar yaitu mempermudah generasi muda untuk mempelajari cara pembuatan dan cara penggunaannya. Sehingga generasi muda Indonesia mampu berfikir kritis serta berinovasi dalam pembuatan sebuah alat dan menjadikan negara Indonesia tidak bergantung pada produk luar negeri.

B.          Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
1.        Apakah Alat pencacah limbah pertanian sederhana dapat digunakan sebagai sarana pendidikan?
2.    Apakah alat pencacah limbah pertanian sederhana dapat digunakan diberbagai kalangan masyarakat?
3.        Bagaimana cara alat pencacah limbah pertanian sederhana digunakan?

C.          Tujuan Penelitian
               Adapun tujuan penelitian yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1.        Mengetahui bahwa alat pencacah limbah pertanian sederhana dapat digunakan sebagai sarana pendidikan.
2.        Mengetahui alat pencacah limbah pertanian sederhana dapat digunakan diberbagai kalangan masyarakat.
3.        Mengetahui cara penggunaan alat pencacah limbah pertanian sederhana.

D.          Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh manfaat sebagai berikut :
1.      Bidang Pendidikan
Dengan adanya alat pencacah ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran di kalangan pelajar karena alatnya yang sederhana, sehingga mudah dibuat dan dipahami.
2.      Bidang Sosial
Alat pencacah ini secara tidak langsung mampu memberikan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan petani.


3.      Bidang Lingkungan
Dengan adanya alat pencacah ini, limbah pertanian yang menumpuk ataupun dibuang percuma tidak akan mencemarkan lingkungan, sehingga dapat mengajarkan kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan.





 
                                                                                BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.   Limbah Pertanian
  Limbah Pertanian diartikan sebagai bahan yang dibuang di sektor pertanian, misalnya sabut dan tempurung kelapa, jerami dan dedak padi, kulit, tulang pada ternak potong serta jeroan & darah pada ikan. Secara garis besar limbah pertanian itu dibagi ke dalam limbah pra dan Saat panen serta limbah pasca panen. Limbah pasca panen juga bisa terbagi dalam kelompok limbah sebelum diolah dan limbah setelah diolah atau limbah industri pertanian.
Pengertian limbah pertanian pra panen yaitu materi-materi biologi yang terkumpul sebelum atau sementara hasil utamanya diambil. Sebagai contoh daun, ranting, atau daun yang gugur sengaja atau tidak biasanya dikumpulkan sebagai sampah dan ditangani umumnya hanya dibakar saja.
       Limbah pasca panen-pra olah juga cukup banyak seperti tempurung, sabut dan air buah pada kelapa, afkiran buah atau sayuran dan hasil lainnya yang rusak atau tidak memenuhi ketentuan kualitas, kulit, darah, jeroan, pada ternak potongan. Demikian pula kepala ikan dan jeroan, kulit kerang/tiram, udang dan ikan, dan banyak lagi macam dan jenisnya yang lain termasuk sampah-sampah basah baik dari rumah tangga maupun pabrik bekas-bekas pembungkus seperti daun pisang.
Limbah industri pertanian adalah buangan dari pabrik/industri pengolahan hasil pertanian. Seperti industri-industri lainnya justru limbah ini yang banyak menimbulkan polusi lingkungan kalau tidak ditangani secara baik. Jenis industri ini juga cukup banyak. Untuk memudahkan penanganannya limbah industri pertanian ini bisa dikelompokkan berdasarkan komponen bahan bakunya, apakah limbah karbohidrat, protein atau lemak demikian juga bisa dikelompokkan berdasarkan fasanya yang terbesar apakah cairan atau padatan. Untuk penanganannya, limbah cair biasanya dikelompokkan lagi berdasarkan BOD (Biological Oxygen Demand)-nya.
Limbah pertanian terbagi atas empat kelompok yaitu :
(1)  Limbah pertanian pra panen contoh daun, ranting atau buah yang gugur secara
       sengaja atau tidak.
     (2)  Limbah pertanian panen contoh batang atau jerami saat panen padi.
     (3)  Limbah pertanian pasca panen contoh kulit atau jeroan pada ternak potong.
     (4)  Limbah industri pertanian contoh molases pada pabrik gula tebu.
                              Berdasarkan jenis 2 wujud limbah pertanian diklasifikasikan atas tiga jenis yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Ketiga jenis limbah ini dapat dikeluarkan sekaligus oleh satu industri ataupun satu persatu sesuai dengan proses yang ada di industri pertanian. Dari ke-tiga jenis limbah di atas, limbah cair yang umum diperhatikan oleh para ahli penanganan limbah, karena limbah cair industri pertanian jumlahnya banyak dan dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat.

B.   Jenis dan wujud  limbah pertanian
Berdasarkan jenis dan wujud limbah pertanian terutama limbah industri pertanian dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
(a). Limbah padat
(b). Limbah cair
(c). Limbah gas.
a. Limbah Padat
Bahan-bahan buangan baik dari limbah pra panen, limbah panen, limbah pasca panen dan limbah industri pertanian yang wujudnya padat dikelompokkan pada limbah padat, contoh : Daun-daun kering, jerami, sabut dan tempurung kelapa, kulit dan tulang dari ternak potong, bulu ayam, ampas tahu, jeroan ikan dan lain sebagainya. Limbah-limbah tersebut di atas kalau dibiarkan menumpuk saja tanpa penanganan tertentu akan menyebabkan/menimbulkan keadaan tidak higienis karena menarik serangga (lalat,kecoa) dan tikus yang seringkali merupakan pembawa berbagai jenis kuman penyakit. Limbah padat dapat diolah menjadi pupuk dan makanan ternak.
b. Limbah cair
Limbah cair industri pertanian sangat banyak karena air digunakan untuk :
1). membersihkan bahan pangan dan peralatan pengolahan.
2). menghanyutkan bahan-bahan yang tidak dikehendaki (kotoran).
Limbah cair yang berasal dari industri pertanian banyak mengandung bahan-bahan organik (karbohidrat, lemak dan protein) karena itu mudah sekali busuk dengan menimbulkan masalah polusi udara (bau) dan polusi air. Pengelolaan limbah cair yang umum dilakukan adalah perlakuan primer, sekunder dan tersier (penjelasannya pada pokok bahasan mengelola limbah secara fisik).


c. Limbah gas
Limbah gas adalah limbah berupa gas yang dikeluarkan pada saat pengolahan hasil-hasil pertanian, misalnya gas yang timbul berupa uap air pada proses pengurangan kadar air selama proses pelayuan teh dan proses pengeringannya. Limbah gas ini supaya tidak menimbulkan bahaya harus disalurkan lewat cerobong.
(heyriedow, pengertian limbah pertanian)

C.   Bonggol Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. (http://ayinosa31.wordpress.com/).
Sedangkan kandungan gizi bonggol jagung adalah bahan kering (76,608%), protein kasar (5,616%), lemak kasar (1,576%), serat kasar (25,547%), total digestible nutrient/total nutrisi tercerna (53,075).
(Diyono Rohmat, Teknologi Pakan dalam Budidaya Sapi).


 




 
                                                                              BAB III
METODE PENELITIAN

A.          Waktu Penelitian
          Adapun pelaksanaan penelitian yang kami lakukan selama 62 hari, mulai dari tanggal  2 Juli 2012  sampai tanggal 3 September 2012. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan penelitian yang dilaksanakan penulis.
B.          Tempat Penelitian
          Tempat penelitian berada di lingkungan Eks. Kawedanan Selokaton, meliputi Kecamatan Sukorejo dan Kecamatan Patean. Tempat ini dipilih karena dekat dengan tempat tinggal penulis sehingga penelitian dapat dilaksanakan secara optimal. 
C.          Metode Pengumpulan Data
          Dalam mencari dan mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan beberapa metode penelitian, yaitu:
a.  Study Literature
               Dalam metode ini penulis mencari sumber literatur melalui buku, internet, maupun majalah yang berhubungan dengan alat pencacah limbah pertanian, sehingga mendapatkan data – data mengenai kegunaan, kelebihan, dan kekurangan alat pencacah limbah.
b.    Wawancara (interview)
        Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode wawancara untuk memperoleh data dari narasumber yang berkaitan dengan alat pencacah limbah, sehingga dapat diperoleh data yang valid dan rasional untuk mendukung penelitian ini.
        Adapun narasumber yang penulis wawancara adalah sebagai berikut:
1.      Ibu Liswati sebagai buruh jasa penyelipan.
2.      Ana sebagai pelajar kelas XI IPA.
3.      Bapak Ngadi sebagai petani jagung.


c.    Observasi (observation)
     Pada kegiatan observasi, penulis mengamati berbagai alat pencacah limbah pertanian, berbagai penumpukan limbah, dan macam-macam pakan ternak. Observasi ini dilakukan di Eks. Kawedanan Selokaton.

d.    Percobaan (Experiment)
        Setelah melakukan study literatur, wawancara, dan observasi, penulis melakukan percobaan, yaitu membuat pemanfaatan  pencacah limbah pertanian sederhana sebagai media pendidikan.
Adapun pembuatan yang dilakukan oleh penulis meliputi berbagai tahap seperti:
1.        Pembuatan alat pencacah
      Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat alat pencacah limbah pertanian adalah sebagai berikut :
1)        Alat yang digunakan meliputi : palu, gergaji, tang , kuas, kunci pas, pisau pemotong dari bahan baja, dinamo, dan las
2)        Bahan yang digunakan meliputi : kayu, papan, plat baja, baut, dan cat
2.        Cara Pembuatan Alat
Adapun cara pembuatan alat pencacah limbah pertanian sebagai berikut :
1).   Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2).   Potong besi sesuai dengan keperluan menggunakan gergaji.
3). Sambungkan plat besi hingga membentuk persegi panjang yang teratur sebagai landasan badan mesin.
4).   Masukkan dinamo ke dalam tempat yang telah disediakan di samping badan mesin.
5).   Membuat lingkaran tempat pisau baja dari plat besi, kemudian sambungkan pisau baja tersebut dengan mengelasnya.
6).   Membuat tempat pengaman pisau dari plat besi yang berbentuk setengah lingkaran.
7). Setelah semuanya terpasang dengan sempurna, kaitkan mesin tersebut dengan kaki penyangga dari kayu yang tingginya  .



3.  Karakteristik alat pencacah limbah organik
      Alat yang dapat digunakan sebagai pencacah limbah pertanian ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1)        Panjang keseluruhan : 60 cm
2)        Panjang pangkal : 32 cm
3)        Panjang mesin dinamo : 28 cm
4)        Diameter penutup : 13 cm
5)        Lebar pangkal : 20 cm
6)        Diameter plat baja : 8 cm
7)       
Gambar.1. Mesin pencacah
 
Panjang pisau pemotong baja : 6,5 cm
8)        Tinggi Kayu penyangga kaki : 50 cm      
4.    Cara Kerja alat pencacah limbah organik
Adapun cara kerja alat pencacah ini sebagai berikut :
1).   Kumpulkan limbah pertanian  contohnya : bonggol jagung.
2).  Hidupkan mesin alat pencacah.
3). Masukkan limbah pertanian ke dalam lubang alat pencacah.
Gambar 2. proses pencacahan
 
4). Dorong limbah pertanian  agar masuk ke dalam lubang.
5.    Melakukan Percobaan
               Percobaan yang dilakukan penulis mengenai alat pencacah limbah pertanian ini adalah dengan memperkenalkan alat pencacah kepada para pelajar pada waktu pelajaran fisika untuk mengembangkan daya kreatifitas siswa serta mampu menjadikan siswa peka terhadap lingkungan sekitar.
               Dari proses pencacahan limbah pertanian (bonggol jagung), penulis juga membuat pakan ayam dari bonggol jagung untuk mengurangi pembuangan bonggol jagung secara cuma-cuma.


                                                                       


 
                                                                                     BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Percobaan
1. Alat pencacah limbah pertanian sederhana
          Adapun hasil percobaan pada penelitian yang telah dilakukan penulis menghasilkan alat pencacah limbah pertanian sederhana.
a. Alat dan Bahan
1.         Alat yang digunakan meliputi : palu, gergaji, tang , kuas, kunci pas, pisau pemotong dari bahan baja, dinamo, dan las.
2.         Bahan yang digunakan meliputi : kayu, papan, plat baja, baut, dan cat.
b. Karakteristik alat pencacah limbah pertanian
1.    Panjang keseluruhan : 60 cm
2.         Panjang pangkal : 32 cm
3.         Panjang mesin dinamo : 28 cm
4.         Diameter penutup : 13 cm
5.         Lebar pangkal : 20 cm
6.         Diameter plat baja : 8 cm
7.         Panjang pisau pemotong baja : 6,5 cm
8.         Tinggi Kayu penyangga kaki : 50 cm 
c. Cara pembuatan alat   
1).   Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2).   Potong besi sesuai dengan keperluan menggunakan gergaji.
3). Sambungkan plat besi hingga membentuk persegi panjang yang teratur sebagai landasan badan mesin.
4).   Masukkan dinamo ke dalam tempat yang telah disediakan di samping badan mesin.
5).   Membuat lingkaran tempat pisau baja dari plat besi, kemudian sambungkan pisau baja tersebut dengan mengelasnya.
6).   Membuat tempat pengaman pisau dari plat besi yang berbentuk setengah lingkaran.
7).  Setelah semuanya terpasang dengan sempurna, kaitkan mesin tersebut dengan kaki penyangga dari kayu yang tingginya .

2.      Perbandingan fungsi alat
Ditumbuk Manual
Menggunakan Pencacah
Hasil berbentuk irisan dan cacahan tidak seragam.
Hasil berbentuk  irisan, dan cacahan kecil- kecil seragam.
Hanya dapat mencacah beras, bumbu-bumbu dapur dan bonggol jagung kering.
Dapat mencacah berbagai jenis umbi (singkong, ketela, suweg,  dll), berbagai jenis bonggol (pisang, jagung, dll) dan daun-daunan basah dan kering.
Proses sulit.
Proses mudah.
Memerlukan waktu lama.
Tidak memerlukan waktu lama.

3.      Sarana pendidikan
a.     Fisika
     Piringan dalam alat pencacah limbah pertanian memiliki kesamaan sistem pada katrol atau berhubungan dengan sistem roda sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran tentang sistem gerak melingkar.
b.    Teknologi
     Alat pencacah limbah pertanian memberikan contoh kepada pelajar untuk dapat menginovasi berbagai alat yang sudah ada.
c.    Peternakan
            Alat pencacah limbah pertanian ini dapat mempermudah pencacahan bonggol         jagung yang akan diolah menjadi tepung. Tepung bonggol jagung ini dapat      memberikan asupan karbohidrat yang cukup untuk hewan ternak.
d.    Pertanian
            Alat pencacah limbah pertanian tidak hanya mencacah bonggol jagung, namun       dapat mencacah limbah organik sehingga dari olahan cacahan limbah organik            dapat mempercepat reaksi atau pembuatan pupuk kompos.



B.   Pembahasan
1. Alat Pencacah
a. Alat pencacah limbah pertanian sederhana ini dibuat untuk memberikan suatu inovasi dalam alat selip yang selama ini hanya memiliki satu kegunaan sedangkan alat pencacah ini merupakan alat multifungsi. Misalnya dapat mencacah bonggol, umbi-umbian, dan daun-daunan.
b. Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat pencacah ini adalah besi. Besi dipilih karena punya tekstur yang ideal sebagai alat pencacah karena mudah dibentuk dan mudah untuk mendapatkannya.
c. Bahan penyangga yang digunakan dalam penyangga alat yaitu kayu karena lebih murah. Jika penyangganya terbuat dari besi atau sejenisnya,  akan menjadi lebih mahal kalau didistribusikan kepada masyarakat.
d. Ukuran dari alat pencacah ini dibuat dengan ideal untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna alat. Cocok untuk orang dewasa karena ketika menggunakan alat tidak terlalu membungkuk dan tidak berbahaya untuk balita karena ukuran alatnya dibuat lebih tinggi dari tinggi balita pada umumnya.
e.  Model pisau dari putaran alat pencacah dibuat dengan kemiringan antara  agar dapat menghasilkan cacahan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
f. Pisau piringan alat pencacah ini terbuat dari baja untuk mempermudah proses pencacahan karena lebih kuat.

2.  Hasil Percobaan Alat
a.       Alat pencacah limbah pertanian sederhana lebih unggul dari alat pencacah pada umumnya karena dapat menghasilkan dalam berbagai cacahan, potongan kasar, dan irisan-irisan kecil.
b.      Alat pencacah ini dapat digunakan untuk mencacah berbagai bonggol (jagung, pisang), berbagai umbi (singkong, ketela, suweg) dan daun-daunan. Sehingga lebih dapat membantu kalangan masyarakat khususnya petani dan pelajar ketika akan mencacah atau mengkaji lebih dalam tentang teknologi alat selip. Hasil cacahan bonggol jagung yang penulis ciptakan bisa dibuat tepung dengan menggunakan alat bantu pembuat tepung. Adapun tepung yang dapat dibuat adalah tepung bonggol jagung. Tepung bonggol jagung ini dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak seperti itik dan dapat digunakan untuk bahan pelet atau  pakan khususnya ikan lele.

























3. Sarana Pendidikan
a.         Fisika
     Piringan dalam alat pencacah limbah pertanian memiliki kesamaan sistem pada katrol atau berhubungan dengan sistem roda sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran tentang sistem gerak melingkar atau sebagai media praktik dalam teori dinamika gerak melingkar, karena dalam mengajar khususnya materi fisika lebih sulit bila tidak ada alat peraganya. Dengan alat peraga yang penulis ciptakan ini siswa dapat dengan mudah memahami materi pelajaran yang diajarkan karena siswa langsung praktik dan melihat langsung bagaimana sistim kerja gerak melingkar sehingga mengajar dengan menggunakan alat peraga yang penulis ciptakan ini akan lebih efektif dan lebih bisa dipahami siswa.
b.         Teknologi
     Dengan adanya alat pencacah limbah pertanian, siswa dapat termotivasi untuk menumbuh kembangkan jiwa berinovasi menemukan alat-alat baru yang belum pernah ada atau mengunovasi alat yang sudah ada menjadi alat yang lebih multi guna. Sehingga kedepannya dapat menciptakan peningkatan kesejahteraan manusia menjadi lebih baik dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi.
c.    Peternakan
            Alat yang memiliki fungsi sebagai pencacah ini dapat mempermudah proses           pencacahan berbagai jenis umbi dan bonggol yang nantinya akan dibuat tepung.            Sebagai contoh dalam pencacahan bonggol jagung. Dengan tercacahnya bonggol           jagung menjadi cacahan yang lebih kecil, akan mempermudah proses pengeringan     dan penepungan. Hasil tepung dari bonggol jagung sendiri, nantinya sangat bermanfaat dalam bidang peternakan, karena tepung bonggol jagung mengandung             karbohidrat dan serat yang tinggi, sehingga cukup untuk memenuhi asupan        karbohidrat dan serat untuk hewan-hewan ternak. Dengan terpenuhinya asupan karbohidrat dan serat pada hewan ternak, akan menghasilkan hewan ternak   dengan kualitas lebih baik.
      d.    Pertanian
            Tidak hanya memiliki fungsi sebagai pencacah umbi-umbian serta berbagai             jenis bonggol, alat ini juga berfungsi dalam pencacahan berbagai materi organik            seperti daun-daunan. Dengan hasil cacahan yang lebih kecil, akan mempermudah           pembusukan daun oleh bakteri, sehingga dapat mempercepat pembuatan kompos       yang nantinya dapat berguna untuk pemupukan berbagai tanaman pertanian. 







BAB V
PENUTUP

A.     Simpulan
1.         Alat pencacah limbah pertanian sederhana merupakan alat yang dibuat untuk mengajarkan kepada para siswa agar lebih kreatif dalam hal pembuatan alat dan sebagai sarana pendidikan untuk para generasi muda.
2.         Dengan adanya alat pencacah limbah pertanian ini, masyarakat mampu menangani masalah limbah pertanian dengan menggunakan alat tersebut karena alatnya yang mudah dijangkau dalam hal biaya dan mudah dibuat.
3.         Alat pencacah limbah pertanian sederhana ini mudah digunakan, hanya dengan memasukkan limbah pertanian ke dalam lubang alat yang sudah disediakan. Karena cara penggunaannya yang mudah, dapat diaplikasikan dalam pembelajaran siswa untuk lebih memahami rangkaian dari alat tersebut.
B.     Saran
1.         Alat pencacah limbah pertanian sederhana perlu dikembangkan menjadi alat yang bisa dipromosikan kepada masyarakat, oleh karena itu perlu adanya partisipasi dari pemerintah melalui instansi terkait untuk mengembangkan dan mendukung alat ini menjadi alat yang lebih baik.
2.         Penelitian yang penulis lakukan masih sederhana dan perlu dilakukan adanya penelitian lebih lanjut agar hasil dari penelitian mengenai alat pencacah limbah pertanian ini dapat berkembang.








 
 


DAFTAR PUSTAKA

Endarto, Danang dkk.2007.Geografi : untuk SMA/MA Kelas X.Surakarta : Grahardi
Tim Redaksi George Philips.1998.Philip’s sciene and Technology Encyclopedia. London : George Philip
Wahyudi, Nur dan Tri Haryanto.2006.Geografi.Klaten : Cempaka Putih
http://www.wikipedia.com/Bonggol Jagung.html (diakses tanggal 23 Juli 2012)














     CURICULUM VITAE
Nama                               :    Umniyah Rihadatul Aisy
NISN / NIS                     :    9970636824 / 5392
Tempat Tanggal Lahir     :    Kendal, 3 Februari 1997
Alamat Rumah                :    Tlangu RT 5/RW 5 Sukorejo Kendal


Nama                               :    Titin Dwijayanti
NISN / NIS                     :    9956514918 / 5528
Tempat Tanggal Lahir     :    Kendal, 16 Desember 1995
Alamat Rumah                :    Tlangu RT 5/RW 5 Sukorejo Kendal


Nama                               :    Sidha Dhaneswara Shanti
NISN / NIS                     :    9964647488/ 5389
Tempat Tanggal Lahir     :    Bogor, 18 April 1996
Alamat Rumah                :    Patean RT 4/RW 3 Curugsewu Kenda

No comments:

Post a Comment