Friday, March 25, 2016
MESIN PERONTOK JAGUNG
Mesin perontok jagung karya SMA N 1 Sukorejo pernah membawa prestasi dibidang penelitian tingkat Nasional pada kompetisi Indonesian Science Project Olympiad. Sejarah awal penelitian mesin ini diteliti oleh team Kak Galih Pambudi (sekarang di UGM) Idatul Fitria dan Ayu Ningrum. Penelitian ini dilatar belakangi keprihatinan masyarakat di desa Gondoarum Kecamatan Plantungan yang masih menggunakan cara manual untuk merontokkan biji jagung. Apabila menggunakan cara manual dengan tanggan sangat lama dalam proses perontokan biji jagung. Karena melihat keprihatinan itu diciptakanlah mesin perontok jagung sederhana. yakni dengan memanfaatkan dinamo mesin sanyo, kemudian roda sepeda motor bekas dan kayu. Gambar dibawah ini merupakan generasi pertama dari mesin perontok jagung karya siswa SMA N 1 Sukorejo. Gambar: Peragaan Idatul Fitria
Setelah alat ini mampu menjuarai kompetisi karya ilmiah remaja tingkat Kabupaten Kendal dengan menyabet juara 1 alat ini diikutkan dalam kompetisi ISPO tingkat Nasional di Jakarta. Pada kompetisi ISPO alat ini dekembangkan oleh Galih Pambudi dan partner menjadi 3 versi. Versi pertama alat perontok untuk media pembelajaran fisika, versi ke 2 versi sederhana, versi ke 3 versi cangih. Dengan meletakkan jagung pada lubang alat perontok jagung mampu merontokkan biji jagung dengan sendirinya dan hasil rontokan jagung sudah otomatis masuk kedalam karung. Serta membutuhkan waktu yang singkat hanya perlu berapa detik untuk merontokkan 1 tongkol jagung. berkat inovasi alat perontok jagung SMA 1 Sukorejo bisa meraih penghargaan medali perunggu pada ajang Indonesian Science Project Olympiad di Jakarta.
Tips masuk Final ISPO bautlah projek yang berkaitan dengan project yang aplikatif dan dapat memberikan manfaat buat masyarakat, usahakan yang benar-benar real project kalu kepepet bisa menggunakan prototipe, alat tersebut artistik ( enak dilihat) dan Inovatif. Salam Prestasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment