Friday, April 15, 2016

MAKALAH FINALIS ISPO 2015 DAVET DAN JIHAN B




DAVET SETIAWAN DAN JIHAND BAHIROTUL AISY FINALIS ISPO 2015 SMA NEGERI 1 SUKOREJO

JUDUL:

“TADOR”ALAT PEMOTONG
 UNTUK MEMBANTU USAHA RUMAHAN



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMA, dalam materi pelajaran Fisika banyak mengkaji tentang konsep dan fakta yang mengkaitkan dengan fenenomena kehidupan sehari-hari salah satu diantaranya adalah konsep tentang moment gaya (torsi) dan elastisitas. Materi dan konsep tentang moment gaya (torsi) dan elastisitas dipelajari di kelas XI semester 1 menurut konsep bahwa adanya torsi menyebabkan suatu benda dapat bergerak rotasi (berputar), sedangkan elastisitas suatu benda dipengaruhi oleh gaya dan perubahan panjang benda.
Konsep torsi dan elastisitas suatu benda dapat dipadukan menjadi sebuah pesawat sederhana (alat pemotong) yang prinsip kerjanya menggunakan gaya tarik dan gaya dorong untuk menekan bahan, tekanan tersebut digunakan untuk memotong bahan melalui pemanfatan pisau (cutter), sedangkan gaya dorong yang dikaitkan dengan pegas (elastis) dimanfaatkan untuk memindahkan hasil potongan-potongan bahan ke bejana yang telah disediakan.
Konsep torsi dan elastisitas dapat dijadikan prinsip kerja dari mesin pemotong bahan makanan, hal ini penulis lakukan karena materi pelajaran fisika tidak hanya menjadi bahan hafalan yang tidak memberi makna bagi kehidupan umat manusia melainkan bahwa konsep fisika diharapkan dapat menjadi dasar kerja alat-alat (pesawat) sederhana yang bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari mengingat pelajaran fisika bukan ilmuan fisika saja karena ilmu pengetahuan bukan menara gading yang tidak mengenal lingkungannya.
Masyarakat di wilayah lingkungan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal mayoritas adalah petani karena Sukorejo termasuk lingkungan pedesaan dimana suasana kegotong royongan dan semangat kerja sama masih sangat kental, karena lingkungan petani maka pola hidupnya juga masih cukup sederhana, hal ini terlihat dari pola makan dan menu makanan yang dikonsumsi. Menu makanan pada umumnya adalah tahu, tempe dan kentang sebagai sajian utama sehari-hari sehingga produksi tahu, tempe banyak dijumpai di sekitar wilayah Sukorejo. Melihat banyaknya konsumsi masyarakat terhadap tahu, tempe, dan kentang maka kebutuhan untuk pengolahan tahu, tempe, dan kentang cukup tinggi pula, dalam pengolahannya tentu diawali dengan proses pemotongan (pengirisan) hal  ini tentu membutuhkan alat atau piranti yang efektif dan efisien.
Menurut pengamatan penulis bahwa selama ini warga masyarakat dalam mengolah bahan makanan khususnya tahu, tempe, dan kentang masih menggunakan cara lama yaitu dengan memakai pisau dapur sehingga hasil yang diharapkan kurang optimal. Melihat fakta tersebut kami sebagai peneliti muda mencoba menerapkan ilmu Fisika yang telah dipelajari di sekolah khususnya konsep tentang torsi dan elastisitas untuk membantu para pengusaha rumahan (home industry) khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Kami berharap penerapan konsep torsi dan elastisitas bahan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi terciptanya alat-alat (pesawat sederhana) yang bermanfaat bagi pengembangan indutri rumuhan terutama produk makanan ringan. Hal tersebut kami lakukan sebagai upaya untuk membantu masyarakat pedesaan dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi seperti saat ini, dimana faktor persaingan relatif cukup besar sehingga mereka ikut bersaing dalam hal prodruksi makanan olahan.
Wilayah kecamatan Sukorejo merupakan salah satu daerah sentra penghasil makanan olahan rumahan seperti tempe kripik, kripik paru, kripik pisang, kripik singkong, dan kripik talas, sehingga daerah Sukorejo dikenal dengan ikon kripik.  Pada umumnya para prengajin masih menggunakan pisau dapur atau paju sehingga hasilnya kurang efektif serta kurang aman atau beresiko, selain dikenal sebagai sentra makanan olahan di daerah  Sukorejo juga terdapat banyak penggergajian kayu sehingga terdapat banyak limbah kayu yang belum dimanfaatkan kecuali untuk bahan bakar saat memasak.
Pembuatan alat pemotong bahan makanan dengan memanfaatkan limbah kayu tersebut dapat menjadikan limbah kayu lebih memiliki nilai jual sehingga secara ekonomi memiliki nilai tambah serta mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Oleh sebab itu masyarakat dapat manfaatkan limbah kayu yang melimpah untuk pembuatan alat pemotong bahan makanan secara mudah dan murah.
Selama ini masyarakat belum banyak mengetahui bahwa teknologi bisa diciptakan secara sederhana, hanya memanfaatkan torsi dan elastisitas bahan mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan, salah satunya adalah untuk mengatasi ketidak efisien dan efektifitas pemotongan bahan uasaha rumahan seperti tempe, tahu, dan kentang dapat menggunakan alat pemotong yang dikembangkan dengan konsep torsi dan elastisitas.
Berdasarkan uraian seperti tersebut di atas maka perlu adanya solusi tentang pembuatan alat pemotong bahan makanan rumahan untuk membantu kegiatan perekonomian masyarakat menjadi lebih bermanfaat dan dapat mempermudah pekerjaan rumah tangga, yaitu berupa alat pemotong bahan usaha rumahan.

B.      Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang seperti tersebut di atas, maka rumusan masalah yang diajukan sebagai berikut :
1.      Bagaimana prinsip kerja alat pemotong bahan usaha rumahan?
2.      Berapa besar efektifitas alat pemotong yang dikembangkan penulis dalam proses pemotongan?

C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui prinsip kerja alat pemotong bahan usaha rumahan.
2.      Untuk mengetahui besar efektifitas alat pemotong yang dikembangkan penulis dalam proses pemotongan.
D.    Manfaat Penelitian         
  1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dalam pembuatan alat pemotong bahan usaha rumahan ditinjau dari teori torsi dan elastisitas.
  1. Bagi Masyarakat
      Memudahkan masyarakat dalam memotong bahan untuk usaha rumahan.
3.      Bagi Pelajar
Untuk memotivasi dan mendongkrak daya kreatifitas pelajar dalam menciptakan sesuatu hal yang berguna bagi kehidupan masyarakat.
  
  
  
BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Torsi
Dalam gerak rotasi, penyebab berputarnya benda merupakan moment gaya atau torsi. Torsi sama dengan gaya pada gerak translasi. Torsi adalah sebuah besaran yang menyataka besarnya gaya yang bekerja pada sebuah benda sehingga mengakibatkan benda tersebut berotasi. Besarnya torsi tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putar dengan letak gaya. Apabila anda ingin membuat sebuah benda berotasi, anda harus memberikan momen gaya pada benda tersebut. Torsi disebut juga moment gaya dan merupakan besaran vektor.
Besarnya momen gaya atau torsi tergantung pada besar gaya dan lengan gaya, sedangkan arah momen gaya menuruti aturan putaran tangan kanan. Momen gaya yang dihasilkan akan semakin besar jika lengan gaya semakin besar.
Definisi momen gaya secara matematis dituliskan sebagai berikut.
   = F x r
Keterangan :
r = lengan gaya = jarak sumbu rotasi  ke titik tangkap gaya (m),
F = gaya yang bekerja pada benda (N), dan
 = momen gaya (Nm)

B.     Elastisitas
Sebuah pegas yang direntangkan terlihat bahwa panjang pegas bertambah. Namun, saat pegas dilepas, maka kembali ke ukuran semula. Sebaliknya, bila pegas ditekan dari kedua ujungnya, maka panjang pegas berkurang. Ketika tekanan dihilangkan, maka pegas akan kembali ke panjang semula. Sifat pegas yang kembali ke keadaan semula setelah gaya yang bekerja padanya dihilangkan disebut sifat elastis.
Namun, perlu di ingat bahwa besar tarikan atau tekanan yang diberikan tidak boleh terlalu besar. Jika pegas ditarik dengan kuat, bisa terjadi setelah tarikan dihilangkan maka panjang akhir pegas menjadi lebih besar dari pada panjang semula. Demikian pula kalau pegas ditekan dengan kuat, maka bisa jadi panjang akhir pegas menjadi lebih kecil daripada panjang semula. Kondisi ini terjadi karena pegas telah melampaui batas elastisitas.
1.      Gaya pegas
1)   Makin besar gaya tarik atau gaya tekan, maka makin besar perubahan panjang pegas.
2)   Ketika menarik pegas, maka terasa kalau pegas juga menarik tangan kita.
3)   Ketika menarik pegas, maka terasa kalau pegas juga menekan tangan kita.
Dari uraian tersebut di atas, maka kita dapat menyimpulkan mengenai sifat-sifat yang dimiliki oleh gaya pegas, yaitu:
1)   Gaya pegas makin besar bila pertambahan panjang pegas makin besar.
2)   Arah gaya pegas berlawanan dengan arah gaya yang diberikan.
2.      Hubungan antara gaya pegas dan perubahan panjang pegas dinyatakan sebagai hukum Hooke, dengan rumus:
F = k . x
F = gaya yang dilakukan pegas (N),
x = perubahan panjang pegas (m),
k = konstanta pegas (N/m)

C.    Pesawat Sederhana
1.      Pengertian Pesawat
Pesawat adalah alat untuk memudahkan melakukan usaha.Penggunaan sebuah pesawat atau mesin yang terpenting untuk memperbesar gaya atau usaha. Dengan menggunakan pesawat, dapat diperoleh gaya yang besar dengan gaya yang kecil.
Pesawat ada yang sederhana dan ada yang rumit. Pesawat yang rumit tersusun atas pesawat-pesawat sederhana. Pesawat sederhana, misalnya tugas atau pengungkit, dan bidang miring. Pesawat rumit misalnya dinamo, sepeda, gergaji mesin, mobil, dan traktor.
Dengan menggunakan pesawat, orang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Dalam kehidupan sehari-hari, orang menggunakan pesawat untuk tujuan berikut.
1)   Mengubah Energi
Dinamo dapat mengubah energi mekanik (energi gerak) menjadi energi listrik. Mesin uap dapat merubah energi panas menjadi energi mekanik. Turbin dan generator dapat mengubah energi air yang mengalir (bergerak) menjadi energi listrik.
2)   Memindahkan Energi
Tang dapat digunakan untuk mencabut paku. Dongkrak dapat digunakan untuk mengangkat gander roda mobil sehingga roda dapat di lepas.
3)   Memperbesar Kecepatan
Sepeda dapat memperbesar kecepatan gerak kita. Dengan memperbesar usaha kita dalam mengayuh sepeda gerak kita dalam menempuh jarak tertentu menjadi lebih cepat.
4)   Mengubah Arah
Kita dapat menaikan benda pada tiang  dengan bantuan katrol dan tali. Katrol mengubah arah gerak sehingga pekerjaan yang kita lakukan lebih mudah.
2.      Jenis Pesawat Sederhana
Di dalam fisika terdapat enpat jenis pesawat sederhana, yaitu tuas, katrol (kerek), bidang miring, dan roda bergander.
1)   Tuas atau Pengungkit
Tuas dipakai untuk mengungkit beban. Dengan tuas kita dapat mengangkat benda berat dengan gaya yang kecil, besar usaha tetap. Kita tentu tidak sanggup memindahkan batu seberat 50 kg. Tetapi dengan bantuan tuas, kita dapat memindahkan batu itu dengan mudah.
Tuas (pengungkit) dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut.
(1)   Tuas jenis pertama, yaitu tuas dengan susunan titik tumpuberada diantara titik beben dan titik kuasa. Contohnya gunting, cakut, dan tang.
(2)   Tuas jenis kedua, yaitu tuas dengan susunan titik beban berada diantara titik tumpu, dan titik kuasa. Contohnya grobak dorong dan pembuka kaleng.
(3)   Tuas jenis ketiga, yaitutuas dengan susuna titik kuasa berada diantara titik tumpu dan titik beban. Contohnya lengan bawah kita sewaktu mengangkat benda dan alat memancing ikan.
Tuas sebagai pesawat sederhana memiliki keuntungan, yang dinamakan keuntungan mekanik. Keuntungan mekanik adalah perbandingan antara beban yang diangkat (w) dengan gaya yang diberikan (F).
2)   Katrol
Katrol adalah suatu roda dengan bagian yang berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel yang berputar pada porosnya. Katrol biasanya digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk mengurangi gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban.
(1)   Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya titik tumpu berada pada titik beban dan titik kuasa. Contoh dari penggunaan katrol tepap adalah katrol pada sumbu timbal, katrol pada tiang bendera.
(2)   Katrol Bebas
Katrol bebas adalah katrol dengan penempatan sedemikian sehingga pada saat katrol dipakai, katrol dapat bergerak dengan bebas. Prinsip kerjanya sama dengan pengungkit jenis kedua yaitu titik beban terletak diantara titik tumpu dan titik kuasa.

(3)   Katrol Ganda
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada ujung penampang katrol tetap.
3)   Bidang Miring.
Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Penerapan bidang miring dapat mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relative lebih kecil melalui jarak yang lebih jauh, dari pada beban itu diangkat vertikal
4)   Roda Berporos
Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, dan roda sepeda.



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Waktu Penelitian
Adapun pelaksaan penelitian yang dilakukan penulis kurang lebih selama 6 hari, mulai dari tanggal 26 Oktober 2014 sampai tanggal 31 Oktober 2014. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data penelitian yang dibutuhkan sebagai bahan penelitian yang dilaksanakan penulis.

B.     Tempat Penelitian
Tempat atau lokasi penelitian berada di Kabupaten Kendal, khususnya  Kecamatan Sukorejo dan SMA 1 Sukorejo. Kecamatan Sukorejo merupakan daerah rumah penulis tempet membuat alat pemotong, sedangkan SMA 1 Sukorejo tempat  untuk mengukur alat pemotong.

C.    Metode Pengumpulan Data
Dalam mencari dan mengumpulkan data penelitian penulis menggunakan beberapa metode penelitian.
1.      Study Literatur
Dalam penelitian ini, penulis melakukan riset pustaka di perpustakaan SMAN 1 Sukorejo, berupa pencarian literatur di buku-buku maupun jurnal ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini.
2.      Percobaan
Dalam penelitian ini, melakukan percobaan pembuatan teknologi sederhana berupa alat pemotong berbagai macam bahan usaha rumahan.

D.    Tahap Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui langkah-langkah berikut.
1.      Proses Pembuatan Alat Pemotong “TADOR”
1)      Alat dan Bahan Penelitian
(1)   Papan                                                 (6)  Gergaji
(2)   Balok Kayu                                       (7)  Golok
(3)   Pisau  (cutter)                                                (8)  Paku
(4)   Tambang                                            (9)  Palu
(5)   Per (pegas)
2)      Cara Pembuatan
(1)   Potong balok kayu dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 3 cm, dan tinggi 7 cm.




(2)   Potong balok kayu dengan ukuran panjang 19 cm, lebar 3 cm, dan tinggi 7 cm. Pasang engsel untuk disambung dengan pengungkit.
(3)   Potong balok kayu dengan ukuran 38 cm sebanyak  1 buah yang akan dijadikan sebagai lengan pengungkit. Pasang engsel pada bagian ujung lengan pengungkit.

(4)    Papan berukuran panjang 30cm dan lebar 19cm lubangi di 3 titik.
(5)   Potong balok kayu dengan ukuran panjang 25cm dan lebar 1,5cm sebanyak 2 lembar.
(6)   Potong papan dengan ukuran panjang 14cm dan lebar 4,5cm
(7)   Satukan papan dan balok kayu C, D, dan E.


(8)   Gabungkan balok A, B, C, D, dan E.

(9)   Kemudian pasang per atau pegas  pada bagian depan.
(10)     Setelah itu pisau di pasang diantara pengungkit. Kami juga membuat pisau dengan berbagai ukuran dan bentuk.
(11)     Pasang tambang pada bagian ujung lengan pengungkit dengan bentuk seperti huruf Y.

3)      Percobaan Alat dan Menbandingkan
penulis melakukan percobaan pengujian alat dan membandingkan kerja alat pemotong yang dikembangkan penulis dengan menggunakan pisau dapur secara manual. Proses pemotongan penulis bandingkan memotong tahu, memotong tempe, memotong kentang, memotong wortel, memotong pisang. Adapun cara yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
(1)   Sediakan tempe, tahu, kentang, wortel, dan  pisang.
(2)    Ambil salah satu bahan kemudian taruh di bawah pisau.
(3)   Siapkan setopwatch.
(4)   Tekan pada pengungkit sampai masing-masing bahan terbelah menjadi beberapa bagian dan bandingkan dengan menggunakan pisau secara manual.
(5)   Naikan pengungkit sampai posisi 145º, otomatis alat pendorong akan menggeserkan hasil pemotongan sampai ke tempat penampungan (bejana).

E.     Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang penulis gunakan adalah lembar kerja pengamatan, hal ini mengingat bahwa metode yang digunakan adalah percobaan atau eksperimen,  adapun instrumennya adalah sebagai berikut :
1.      Menentukan elastitas bahan
1)      Tentukan gaya yang dibutuhkan, dengan cara menghitung masa benda yang digantungkan pada pegas atau karet, misal 0,5 kg
2)      Tentukan percepatan benda, misal 10
3)       Hitung gaya yang dihasilkan dengan rumus F = m x a
4)       Sudut yang digunakan lebih dari 90o,  untuk menghasilkan gaya tarik atau dorong sehingga benda dapat bergeser
5)      Hitung elastisitas bahan  dengan rumus :  F = k . x
2.      Menentukan torsi
1)      Tentukan gaya yang digunakan untuk menarik lengan
2)      Ukur panjang lengan
3)      Hitung besarnya torsi dengan rumus :  = r x F

F.     Analisis Data
1.      Elastisitas
Setelah pengungkit memotong bahan makanan kemudian dinaikan, pada saat posisi lengan pengungkit dengan kurang dari 90º, maka benda tidak masuk ke bejana atau bergeser dengan kata lain karet atau  pegasnya tidak mengalami pertambahan panjang (elastis) , tetapi setelah lengan pengungkit dinaikan dengan sudut lebih dari 90º ke atas sampai 145º dihasilkan gaya dorong yang yang disebabkan oleh elastisitas dari karet tersebut sehingga bahan makanan jatuh ke bejana ,  di ukur dengan rumus elastisitas.
Sebelum menghitung elastisitas terlebih dahulu menghitung gaya dengan rumus:
F = m x a
keterangan :
F = gaya yang dilakukan pegas (N),
m = massa (kg)
a = percepatan grafitasi (

Diketahui: m = 0,5 kg
                   a = 10
Ditanya: Gaya yang dihasilkan?
Jawab: F = m x a
               = 0,5 x 10
               = 5 N
Mengukur Elastisitas:
F = k . x
F = gaya yang dilakukan pegas (N),
x = perubahan panjang pegas (m),
k = konstanta pegas (N/m)
Diketahui: F = 5 N
                  x = 7 cm =  m
Ditanya : Konstanta pegas?
Jawab :        F     = -k . x
                 5     =  k .
                 k     = 71,43 N/m
Dari perhitungan besarnya gaya yang dihasilkan yaitu: 5 N. Elastisitas yang dihasilkan pada alat pemotong sebesar 71,43 N/m.

2.      Torsi
Torsi yang diukur oleh  penulis mendasarkan pada gaya yang di hasilkan melalui tarikan atau ditekan tangan untuk memotong berbagai jenis bahan olahan makanan usaha rumahan dengan menggunakan rumus:
 = r x F
keterangan:
r = lengan gaya = jarak sumbu rotasi  ke titik tangkap gaya (m),
F = gaya yang bekerja pada benda (N), dan
 = momen gaya (Nm)
Diketahui:  r = 0,38 m
                  F = 5 N
Ditanyakan : momen gaya?
Jawab:   = r x F
               = 0,38 m x 5
                      = 1,9 Nm
Momen gaya yang dihasilkan pada alat pemotong sebesar 1,9 Nm yang dihasilkan dari lengan gaya dikali dengan gaya yang bekerja pada benda.
                                
G.     Kelebihan dan Kekurangan Alat Pemotong Bahan
1.      Kelebihan Alat Pemotong
1)   Setelah memotong bisa langsug didorong ke tempat penampungan
2)   Hasil pemotongan baik
3)   Alat pemotong setelah memotong kemudian bisa menggeserkan potongan
4)   Terbukti bahwa alat pemotong yang dibuat penulis labih cepat dari pada menggunakan pisau secara manual.
5)   Murah biaya pembuatannya
6)   Dampaknya kalau menggunakan alat ini lebih aman daripada manual menggunakan pisau.
7)   Lebih cepat dalam memotong bahan makanan
8)   Tidak menggunakan energi listrik
9)   Ramah lingkungan
2.      Kekurangannya :
1)   Hasil potongan masih sedikit, karena ukurannya relatif kecil
2)   Cara kerjanya masih manual.

H.    Perhitungan Biaya yang Dibutuhkan
 Tabel 1. Rincian Biaya
Berikut rincian bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan  alat pemotong :

No
Nama Bahan
Banyak
@ Harga
1.
Jasa pengumpulan balok kayu
2 batang kayu dengan ukuran 2 meter
Rp. 2.000
2.
Pembelian papan
1 buah demgan ukuran panjang1 m dan lebar 15 cm
Rp. 2.000
3.
Pembelian Tali
2 meter
Rp. 2.000
4.
Pembelian pegas / karet
2 buah
Rp. 500
5.
Pembelian engsel
1 buah
Rp. 3.000
6.
Pembelian pisau
15 batang
Rp. 20.000
JUMLAH MODAL
Rp. 29.500

Dari tabel diatas dapat dinyatakan dengan modal Rp. 29.500 untuk pembuatan 1 buah alat pemotong dengan 3 macam ukuran dan bentuk mata pisau.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian
Dari percobaan yang telah dilakukan oleh penulis, maka dihasilkan alat pemotong “TADOR” untuk usaha rumahan. Nama “TADOR” dipilih karena merupakan singkatan dari tarikan  dan dorongan  dari cara kerja alat tersebut yang prinsip kerja  mendasarkan pada konsep torsi dan elastisitas. Dari perhitungan besarnya gaya yang dihasilkan yaitu 5 N, sedangkan besarnya elastisitas yang dihasilkan pada alat pemotong sebesar 71,43 N/m. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan didapatkan torsi pada alat pemotong sebesar 1,9 Nm.
Tabel 2. Perbandingan alat pemotong tador dengan pisau dapur.

No.

Kegiatan
Waktu
Pisau Dapur
Alat Pemotong
1.
Meotong tempe
 20 detik
20 potongan
36 potongan
2.
Memotong tahu
20 detik
 20 potongan
42 potongan
3.
Memotong kentang
 20 detik
16 potongan
41 potongan
4.
 Memotong wortel
20 detik
18 potongan
40 potongan
5.
Memotong buah pisang
 20 detik
19 potongan
39 potongan

Adapun besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah alat  pemotong bahan makanan usaha rumahan adalah Rp. 29.500 dengan 3 macam ukuran dan bentuk mata pisau.

B.     Pembahasan
Pembuatan “TODOR” menggunakan bahan yang sederhana dengan memanfaatkan limbah kayu yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di sekitar wilayah Sukorejo. Hal ini sesuai dengan kondisi Sukorejo sebagai daerah penghasil kayu olahan sehingga peneliti tidak mengalami hambatan dalam mencari bahan baku karena cukup melimpah.
Setelah memotong bahan makana usaha rumahan pengungkit kemudian dinaikan, pada saat posisi lengan pengungkit kurang atau sama dengan 90º tidak mengalami gaya apa-apa, tetapi setelah  mencapai 145º terdapat gaya dorong yang disebabkan gaya tarik tali dari adanya tarikan lengan ke atas kemudian diteruskan ke pegas sehingga bahan terdorong masuk bejana. Besarnya momen gaya atau torsi tergantung pada besar gaya dan lengan gaya yang diberikan, sedangkan arah momen gaya yang terjadi sesuai dengan arah gerak lengan gaya.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang telah penulis lakukan menyatakan bahwa, sebelum menghitung elastisitas, terlebih dahulu menghitung gaya dengan rumus F = m x a. Sehingga dapat diketahui besarnya gaya = 5 N. Hal ini peneliti lakukan agar mudah dalam menentukan elastisitas. Setelah menghitung gaya kemudian dilanjutkan dengan menghitung elastisitas yang dihitung dengan: F = -k . x  maka dapat diketahui konstanta pegas yaitu = 71,43 N/m. Untuk mengukur torsi yang dihasilkan dalam memotong berbagai jenis bahan olahan usaha rumahan peneliti dengan rumus  = r x F. Setelah dihitung hasilnya dapat diketahui yaitu = 1,9 Nm.  Alat pemotong “TADOR” menggunakan prinsip kerja dari elastisitas dan torsi.

Dalam pembuatan alat pemotong, penulis mengutamakan untuk melakukan kegiatan pemotongan dan pendorongan agar bahan makanan tertampung didalam bejana. Selain itu, penulis juga merancang agar pemotongan bisa dilakukan dengan berbagai bentuk dan ukuran mata pisau. Sehingga menjadi alat pemotong yang dapat memotong berbagai bentuk dan serbaguna. Setelah melakukan pembuatan dan percobaan, penulis menguji masing-masing fungsi mata pisau. Hasilnya pun memiliki kemampuan yang lebih bagus dan cepat. Hasil percobaan ini membuktikan bahwa alat pemotong yang dikembangkan penulis dapat digunakan sebagai alat pemotong bahan usaha rumahan.
Perbandingan alat pemotong “TADOR” dengan menggunakan pisau untuk memotong tahu, tempe, kentang, wortel, dan pisang. Waktu pemotongan selama 20 detik. Hasil efektif dengan perbandingan alat “TADOR” dengan pisau yaitu 1 : 2 dan lebih cepat bila dibandingkan menggunakan pisau.
Dari pembuatan alat pemotong, biaya yang dibutuhkan sangat murah dengan  perhitungan sekitar  Rp. 29.500.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan
1.      Setelah melakukan percobaan dan hasilnya terbukti, bahwa “TADOR” ini menggunakan prinsip kerja dari teori torsi dan elastisitas. Bahwa semakin tinggi elastisitas dan torsi maka tenaga yang dibutuhkan semakin ringan dan pekerjaan semakin cepat
2.      Dilihat dari kelebihan dan prospeknya alat ini cukup efektif. Dapat digunakan untuk memotong  berbagai bahan olahan usaha rumahan dan mudah diaplikasikan oleh para pelaku usaha rumahtangga.

B.     Saran
1.      Selanjutnya dapat dikembangkan lebih lanjut, hingga mempunyai manfaat yang lebih banyak.
2.      Alat pemotong ini dapat dibuat masal dan dipasarkan kepada para indusri rumahtangga.

                                                


DAFTAR PUSTAKA


Abdullah Mikrajuddin. 2007. Fisika SMA dan MA Jilid 2 Untuk Kelas XI. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.
Taranggono Agus dan Subagya Hari. 2012. Sains Fisika 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara.
Manna Ahmad, dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam FISIKA kelas VIII untuk SMP/MTS. Klaten: Intan Pariwara.
Taranggono Agus dan Subagya Hari. 2004. Sains Fisika 2A untuk SMA Kelas 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Tim Fisika. 2013. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Kendal: Multi Grafika.
Wikipedia.org/wiki/Elastisitas_(fisika). Diakses pada hari Sabtu, pukul 20.00 WIB.
id.m.wikipedia.org/wiki/Torsi. Diakses pada hari Sabtu, pukul 19.00 WIB.
Alexpedi.blogspot.com/2012_01_01_archivee.html?m=1. Diakses pada hari Selasa pukul 20.00 WIB
fisikanesia.blogspot.com/2013/05/jenis-pesawat-sederhana-katrol.html?m=1. Diakses pada hari Selasa pukul 20.00 WIB







LAMPIRAN  I
CURUCULUM  VITAE


Nama                                       : Davet Setiawan
Tempat Tanggal Lahir             : Kendal, 13 Juli 1996
Alamat Rumah                        : Krikil RT 01/01 Pageruyung Kendal
Agama                                     : Islam
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
NIS                                         : 5998
Handphone                             : 085226587578
Sekolah                                   : SMAN 1 Sukorejo Kendal
Alamat Sekolah                       : Jalan Banaran 5 Sukorejo Kendal 51363
Karya Ilmiah yang pernah dibuat :
1.      Museum Dieng Kailasa Sebagai Wahana Pendidikan Karakter
2.      Pengaruh Kombinasi Diet Mie Lempung dengan Air Rebusan Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) dan Herba Anting-Anting (Acalypha Indica) Terhadap Kadar Gula Darah Mencit (Mus Musculus)
Prestasi:
1.      Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Public Health national Competition  SMA/Sederajat tingkat Nasional tahun 2014


No comments:

Post a Comment